My Blog List

Monday, January 13, 2014

Keseimbangan Hidup

Dikisahkan, suatu hari

ada seorang anak muda

yang tengah menanjak

karirnya tapi merasa

hidupnya tidak

bahagia. Istrinya sering

mengomel karena

merasa keluarga tidak

lagi mendapat waktu

dan perhatian yang

cukup dari si suami.

Orang tua dan keluarga

besar, bahkan

menganggapnya

sombong dan tidak lagi

peduli kepada keluarga

besar. Tuntutan

pekerjaan membuatnya

kehilangan waktu

untuk keluarga, teman-

teman lama, bahkan

saat merenung bagi

dirinya sendiri.

Hingga suatu hari,

karena ada masalah, si

pemuda harus

mendatangi salah

seorang petinggi

perusahaan di

rumahnya. Setibanya di

sana, dia sempat

terpukau saat

melewati taman yang

tertata rapi dan begitu

indah.

"Hai anak muda.

Tunggulah di dalam.

Masih ada beberapa

hal yang harus Bapak

selesaikan," seru tuan

rumah. Bukannya

masuk, si pemuda

menghampiri dan

bertanya, "Maaf, Pak.

Bagaimana Bapak bisa

merawat taman yang

begitu indah sambil

tetap bekerja dan bisa

membuat keputusan-

keputusan hebat di

perusahaan kita?"

Tanpa mengalihkan

perhatian dari

pekerjaan yang sedang

dikerjakan, si bapak

menjawab ramah,

"Anak muda, mau lihat

keindahan yang lain?

Kamu boleh kelilingi

rumah ini. Tetapi,

sambil berkeliling,

bawalah mangkok susu

ini. Jangan tumpah ya.

Setelah itu kembalilah

kemari".

Dengan sedikit heran,

namun senang hati,

diikutinya perintah itu.

Tak lama kemudian, dia

kembali dengan lega

karena mangkok susu

tidak tumpah sedikit

pun. Si bapak bertanya,

"Anak muda. Kamu

sudah lihat koleksi

batu-batuanku? Atau

bertemu dengan

burung

kesayanganku?"

Sambil tersipu malu, si

pemuda menjawab,

"Maaf Pak, saya belum

melihat apa pun karena

konsentrasi saya pada

mangkok susu ini.

Baiklah, saya akan

pergi melihatnya."

Saat kembali lagi dari

mengelilingi rumah,

dengan nada gembira

dan kagum dia berkata,

"Rumah Bapak sungguh

indah sekali, asri, dan

nyaman." tanpa

diminta, dia

menceritakan apa saja

yang telah dilihatnya.

Si Bapak mendengar

sambil tersenyum puas

sambil mata tuanya

melirik susu di dalam

mangkok yang hampir

habis.

Menyadari lirikan si

bapak ke arah

mangkoknya, si

pemuda berkata,

"Maaf Pak, keasyikan

menikmati indahnya

rumah Bapak, susunya

tumpah semua".

"Hahaha! Anak muda.

Apa yang kita pelajari

hari ini? Jika susu di

mangkok itu utuh,

maka rumahku yang

indah tidak tampak

olehmu. Jika rumahku

terlihat indah di

matamu, maka susunya

tumpah semua. Sama

seperti itulah

kehidupan, harus

seimbang. Seimbang

menjaga agar susu

tidak tumpah sekaligus

rumah ini juga indah di

matamu. Seimbang

membagi waktu untuk

pekerjaan dan

keluarga. Semua

kembali ke kita,

bagaimana membagi

dan memanfaatkannya.

Jika kita mampu

menyeimbangkan

dengan bijak, maka

pasti kehidupan kita

akan harmonis".

Seketika itu si pemuda

tersenyum gembira,

"Terima kasih, Pak.

Tidak diduga saya telah

menemukan jawaban

kegelisahan saya

selama ini. Sekarang

saya tahu, kenapa

orang-orang menjuluki

Bapak sebagai orang

yang bijak dan baik

hati".

===================

===================

========

Dapat membuat

kehidupan seimbang

tentu akan

mendatangkan

keharmonisan dan

kebahagiaan. Namun

bisa membuat

kehidupan menjadi

seimbang, itulah yang

tidak mudah.

Saya kira, kita

membutuhkan proses

pematangan pikiran

dan mental. Butuh

pengorbanan,

perjuangan, dan

pembelajaran terus

menerus. Dan yang

pasti, untuk menjaga

supaya tetap bisa hidup

seimbang dan

harmonis, ini bukan

urusan 1 atau 2 bulan,

bukan masalah 5 tahun

atau 10 tahun, tetapi

kita butuh selama

hidup. Selamat

berjuang!

Sumber :

andriewongso.com

5 comments:

  1. postingan yang mendidik. Tapi saran saya, jangan terlalu banyak mengcopas. karena dapat berakibat buruk pada blog kamu sendiri.

    ReplyDelete
  2. Iya :)

    sukses lh ..
    Jangan lupa follow me :
    imamarifind.blogspot.com

    ReplyDelete